10 HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT PESAN SABLON KAOS DI MANADO




GRAPGRAPCLOTHING.COM, MANADO - Hai Good People, kaos adalah baju kegemaran semua orang, selalu dipakai setiap hari dan harganya relatif lebih terjangkau dibandingkan baju-baju yang lain. Singkat kata, kaos adalah kebutuhan dasar setiap orang. Nah, komunitas-komunitas juga sering bikin kaos untuk seragam kebersamaan mereka. Hanya saja, sebelum kamu pesan bikin kaos di konveksi atau vendor clothing, ada baiknya kamu perhatikan 10 hal berikut ini. Simak ya. 


  1. PERHATIKAN GRAMASINYA – Kaos oblong pada umumnya menggunakan bahan cotton combad. Bahan cotton combad adalah bahan yang terbuat dari 100 persen benang katun (kapas), jadi bukan campuran dengan bahan sintetis seperti polyester. Ketebalan kain untuk kaos oblong bervariasi, mulai dari tebal (gramasi 20s), medium (gramasi 24s), tipis (gramasi 30s) dan lebih tipis (gramasi 40s). Hanya saja, yang banyak dipakai sekarang adalah bahan dengan gramasi 24s dan 30s. Kaos dengan ketebalan gramasi 20s sudah jarang karena toko kain juga sudah mengurangi produksi kain cotton combad 20s. 


Di Grapgrap Clothing, kaos dengan ketebalan 20s hanya tersedia di kain warna hitam, putih dan abu misty (abu rokok). Hampir semua warna kaos tersedia di Grapgrap Clothing. Kami juga punya katalog khusus warna kain beserta gramasinya. 


  1. KUALITAS KAIN  – Seringkali disalahpami, kualitas kaos pertama-tama ditentukan dari tebal tipis-nya kain. Tebal tipisnya kain pertama-tama adalah soal selera dan kecocokan konsumen. Dulu masyarakat suka dengan kain kaos yang tebal (20s), tetapi sekarang kaos-kaos pada umumnya bergramasi 30s. Anak-anak muda lebih  suka bahan 30s karena tidak bikin gerah. Di Grapgrap Clothing, standar-nya kami menyediakan kaos dengan ketebalan 24s, tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis. Perlu dipahami, tidak semua bahan kaos menggunakan bahan cotton combad. 


Ada juga kaos dari bahan polyester, secara harga lebih murah, tentu saja ini berbanding dengan kualitas. Hati-hati ya good people, jangan sampai pesan kaos dengan harga cotton combad, tapi dikasihnya ternyata kain polyster. Bedanya apa, kain polyster cenderung panas karena bukan berasal dari serat katun, melainkan dari serat sintetis. Cara paling mudah membedakannya adalah dengan dibakar. Kain katun kalau dibakar akan habis menyisakan abu, sedangkan kain polyster jika dibakar akan meninggalkan sisa bakaran layaknya plastik yang dibakar. 


Grapgap Clothing menggunakan cotton combad pilihan dari toko Kenari dan Kharisma di Bandung. Dua toko ini terkenal dengan kualitas kainnya yang bagus. 


  1. JENIS SABLON – Sablon kaos ada dua jenis yang utama, pertama adalah sablon rubber (berbasis air) dan sablon plastisol (berbasis minyak). Ada juga varian-varian dari keduanya  misalnya sablon superwhite, sablon discharge, dan lain-lain, tetapi pada umumnya rubber atau plastisol saja yang dipakai. Sablon rubber keunggulannya bisa disetrika, tahan panas hanya saja ketahanannya masih kalah dibandingkan sablon plastisol. Lambat laun, sablon rubber akan pecah-pecah karena faktor cuci dan jemur, sedangkan sablon plastisol sifatnya menutup kain dan padat, lebih tahan terhadap cuci dan jemur, hanya saja jangan sampai kena setrika karena bisa langsung rusak sablonnya. Biasanya, sablon plastisol harganya sedikit lebih mahal dibandingkan rubber. 


Pilihan menggunakan sablon rubber atau plastisol juga ditentukan oleh desainnya. Misalnya untuk sablon full colour foto, wajib menggunakan plastisol untuk hasil yang lebih bagus.

Grapgrap Clothing menyediakan sablon dengan jenis rubber dan plastisol, juga plastisol timbul (high density), glow in the dark, gold dan silver, dan lain-lain. 


  1. KATALOG KAIN DAN KODE WARNA – Vendor sablon kaos atau bordir kemeja yang baik seharusnya punya katalog kain yang bisa dilihat-lihat oleh konsumen. Katalog kain ini memberikan informasi kepada konsumen tentang jenis dan warna kain yang tersedia, yang bisa mereka pilih. Dengan adanya katalog kain, konsumen bisa menentukan warna kain spesifik yang diinginkan menggunakan kode warna kain sehingga menghindarkan kesalahpamahan dengan vendor.


  1. KODE WARNA SABLON – Konveksi/Clothing Vendor sablon kaos yang baik akan merincikan secara detail pesanan konsumen, bahkan sampai ke kode warnanya. Sering kali terjadi, konsumen kecewa dengan hasil sablonnya karena misalnya hasil warna sablonnya memang berwarna merah, tetapi tidak berwarna merah seperti yang konsumen maksud. Perlu diketahui, ada ratusan jenis warna bukan hanya mijikuhibiniu (merah jingga kuning hitam biru nila ungu). Dalam satu warna merah pun, ada beberapa varian merah. Nah, secara umum dipahami kita bisa menggunakan teknologi kode warna. Dengan adanya kode warna, hasil warna sablon juga nantinya akan konsisten dengan kemauan konsumen karena baik konsumen dan produksi menggunakan standar kode warna yang sama. 

Grapgrap Clothing sebagai konveksi clothing vendor terkemuka di Manado menggunakan panduan kode warna dari www.colorhexa.com. Jadi nantinya final approval sablon kaos pasti akan mencantumkan kode warna. Harapannya, penggunaan kode warna ini bisa memenuhi ekspektasi dari konsumen yang menginginkan warna yang presisi. Cara ini juga menghindarkan kesalahpahaman dengan konsumen.


  1. JAHITAN KAOS – Pertimbangkan untuk memeriksa contoh jahitan kaos, atau kalau kamu pesan kaos sablon secara online, pastikan kaos tersebut dijahit dengan standar kualitas distro. Kaos dengan standar distro dilengkapi dengan rib (bagian kerah yang bisa molor) yang bagus, sambungan atar jahitan seharusnya presisi terutama pada bagian lengan dan badan. Jahitan obras yang bagus adalah yang rapat sehingga kaos lebih kuat. Semakin lebar jarak antar jahitan berarti semakin turun kualitas jahitan kaos tersebut.

Coba perhatikan apakah kaos dari konveksi/clothing vendor sablon itu memiliki fitur jahitan rantai pada bagian pundak dan leher kaos, dan pastikan kaos tidak terdapat lagi sisa benang di ujung jahitan. Clothing Vendor Konveksi sablon kaos yang bagus seharusnya punya divisi finishing yang bertugas untuk membersihkan sisa-sisa benang ini.

Grapgrap Clothing sebagai vendor sablon kaos menggunakan standar kaos distro dalam jahitannya. Kami juga punya divisi finishing yang bertugas untuk membersihkan benang-benang sisa.


  1. PASTIKAN APAKAH KAIN KAOS BAHAN PE – Kaos bahan PE (polyester) biasanya digunakan untuk seragam-seragam anak-anak sekolah dasar, atau kaos untuk event-event tertentu. Biasanya kaos dengan bahan PE adalah pilihan ketika bujet anggaran pengadaan kaosnya sedikit. Intinya, kaos dengan bahan PE ini lebih murah dibandingkan kaos bahan combad (100% cotton). 

Bahan kain polyester termasuk dalam jeni bahan serat sintetis yang dibuat dari material ester. Ester adalah produk sampingan minyak bumi yang dibuat menjadi serat fiberpoly. Karena bahan sintetis, kain PE ini apabila dibakar menimbulkan bau layaknya plastik yang dibakar, jalan apinya cepat dan menjadi arang, bukan abu.

Jika dibandingkan dengan bahan katun, kain kaos polyester ini umumnya lebih tipis, agak kasar dan daya serap keringatnya kurang atau bahkan tidak ada, sehingga akan terasa panas jika dikenakan. 

Nah, Good People harus bisa membedakan mana kain cotton combad dan mana kain PE ya supaya tidak kecewa. Ingat penyesalan selalu datang di belakang, kalau di depan namanya pendaftaran. 😊


  1. INGAT, SABLON PLASTISOL MEMANG BAGUS, TETAPI TIDAK BOLEH KENA SETRIKA – Karena kurangnya edukasi dari pihak clothing vendor/konveksi, konsumen seringkali mendapat pengalaman mengecewakan sablon di kaos mereka rusak setelah disetrika. Sablon plastisol memang bagus dan tahan lama, tetapi sama sekali tidak boleh langsung kena setrika. Sangat mungkin dilakukan proses setrika dari bagian dalam, sehingga panasnya tidak langsung kena di area sablon yang menyebabkan sablon meleleh. 

Sablon plastisol berbasis minyak, sehingga harus lebih hati-hati dalam perawatannya. Di Grapgrap Clothing kami sebisa mungkin mengedukasi konsumen tentang baju yang mereka pesan. Edukasi ini penting supaya baju konsumen awet dan tahan lama. 


  1. INGAT, SABLON MANUAL MENGGUNAKAN TEKNIK SCREEN, JADI JANGAN TERLALU BANYAK WARNA – Seringkali konsumen lupa bahwa sablon berbeda dengan printer yang menggunakan mesin. Dalam hal ini, konsumen punya ekspektasi tinggi ketika datang ke clothing vendor/konveksi, tetapi kemudian merasa kecewa karena desain kaos mereka ternyata dikenai harga yang mahal. 

Desain kaos dengan terlalu banyak warna memberikan konsekuensi yang berat untuk tukang sablon karena mereka harus membuat terlalu banyak screen. Proses sablon menjadi lebih lama, dan menuntut kerja ekstra karena tiap warna harus dipadukan secara presisi. Biasanya, clothing vendor akan mengenakan biaya tambahan untuk ini. 

Secara desain, sebenarnya desain di kaos tidak perlu menggunakan terlalu banyak warna karena justru kadang terlihat norak. Tantangannya adalah menggunakan sedikit warna untuk menghasilkan desain kaos yang elegan dan menarik. Penggunakan lebih sedikit warna juga justru semakin menguatkan konsep desain dari komunitas tersebut. Coba perhatikan logo-logo brand ternama seperti google, apple, nike, adidas dan lain-lain. Mereka selalu minimalis dalam penggunaan warna. 


  1. SEBAIKNYA JANGAN MEPET KETIKA PESAN SABLON KAOS – Pemesanan sablon kaos sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari H. Ini untuk menghindari proses produksi yang terburu-buru, sehingga menghasilkan baju yang kurang maksimal. Atau lebih parah lagi, tidak ada vendor clothing sablon kaos yang mau menerima orderannya karena waktu sudah terlalu mepet. 

Grapgrap Clothing menyarankan sebaiknya pesanan sablon kaos dilakukan jauh-jauh hari sehingga proses produksi dapat memenuhi semua Standar Operasional Prosedur (SOP) produksi dengan baik. Pesanan sablon kaos dengan waktu yang mepet memang masih dimungkinkan, tetapi kami harus melihat dulu apakah jadwal produksi sedang longgar atau tidak. 



Tag: #sablonmanado #sablonkaosmanado #grapgrapclothing 

Previous Post Next Post